Teruntuk Sinterklas,
Bolehkah aku memohon kepadamu?
Bolehkah aku berharap padamu selain pada Tuhan?
Bolehkah aku sejenak percaya pada keajaibanmu?
Teruntuk Sinterklas,
Sulit membayangkan dimana dirimu berada
Yang ku tahu kau sedang sibuk menyiapkan kado natal
Lihatlah aku,
meyakinkan diriku untuk percaya padamu,
berharap padamu
Teruntuk Sinterklas,
Ku tulis permohonan yang bahkan diriku tak ingat saking banyaknya
Aku hanya ingat satu,
aku ingin bahagia
Teruntuk Sinterklas,
Pada secarik kertas ku tulis permohonanku,
setiap hari pada bulan Desember
Kulipat dibawah bantal,
tepat di sisi kiri
Teruntuk Sinterklas,
Pada malam natal, saat aku merayakannya di Gereja,
ambillah kertas lusuh itu
Bacalah dengan seksama
Jangan sampai ada yang terlewat
Teruntuk Sinterklas,
Kau boleh menertawakan semuanya
Mungkin permohonanku tidak masuk akal
Tak apa, aku memang bukan manusia sempurna
Aku hanya manusia yang berharap banyak
Teruntuk Sinterklas,
aku percaya padamu,
seperti aku percaya akan Peri Gigi,
yang 12 tahun lalu mengambil gigi susuku
Diam-diam saat ku terlelap
Teruntuk Sinterklas,
pastikan kau mengabulkan permohonanku yang tak jelas bagimu
Maaf jika aku merahasiakannya jika semua ini terkabul
Agar kelak anak-anaku tidak meniru tindakan bodoh ini.
Dari Gadis penunggu Sinterklas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar